Sabtu, 01 Desember 2012

Menuju Sekolah Adiwiyata 2012

Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkingan yang negatif. Dalam pelaksanaannya Kementrian Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholder, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah.
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta “ADI” dan “WIYATA”. “ADI” mempunyai makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna. WIYATA mempunyai makna : tempat dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jadi, ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna : Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Menumbuhkan budaya peduli lingkungan perlu dilakukan sejak dini, tak terkecuali di sekolah-sekolah tingkat dasar. Berangkat dari kenyataan inilah, sejak dua tahun belakangan Kementerian Lingkungan Hidup menggulirkan program Adiwiyata. Tak lain, program lingkungan yang ditujukan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah untuk melestarikan lingkungan.

SMPN 1 Tumpang Menuju Sekolah Adiwiyata


Sudah seharusnya sekolah dijadikan motor penggerak untuk menumbuhkan pendidikan berb asis lingkungan. Tentunya metode-metode pengajarannya disesuaikan dengan sistem yang sudah ada di sekolah, jelas Kepala Sekolah SMPN 1 Tumpang usai membuka sosialisasi dan pembinaan program Adiwiyata tahun 2012 pada pertemuan di ruang guru beberapa hari lalu. Untuk tahun ini, SMPN 1 Tumpang sudah diajukan ke pusat untuk mengikuti perlombaan kegiatan satu ini. Sebagai salah satu program kompetisi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan tingkat nasional ini, salah satu tujuan Adiwiyata tak lain untuk mengurangi dampak negatif efek kerusakan lingkungan di masa mendatang.
Terpilihnya SMPN 1 Tumpang menuju sekolah Adiwiyata Mandiri 2012 tak lepas dari komitmen sekolah untuk mengimplementasi kepedulian dan budaya lingkungan di sekolahnya. Memang secara fisik tak ada yang beda ditemukan di sekolah tersebut, tapi bila ditelusuri ke dalam ternyata ada yang menarik ditemukan. Saat ini siswa SMPN 1 Tumpang kurang mampu mendaur ulang limbah-limbah plastik seperti bungkus-bungkus permen, gelas bekas minuman, dan lainnya. Limbah itu dibiarkan lalu berakhir di tempat pembuangan akhir lalu dibakar, tentu saja sedikit banyak asap yang keluar dari pembakaran sampah tersebut mengganggu aktivitas di sekitarnya. Maka tugas sekolah kedepan adalah menumbuhkan kreativitas siswa untuk menjadikan limbah2 yang ada didaur ulang menjadi bermanfaat. Kesadaran siswa juga masih kurang dalam hal membuang sampah, kepedulian terhadap tanaman disekitarnya belum pernah tersentuh oleh siswa sepenuhnya. Kesadaran Bapak Ibu guru juga menjadi perhatian Bapak Kepala Sekolah, dimana masih ada beberapa Bapak guru yang merokok di sembarang tempat. Kedepan akan diberikan ruangan khusus (smooking area) dan juga sudah terpasang slogan2 dilarang merokok di area pendidikan SMPN 1 Tumpang. Dan ada 3 B yang menjadi semboyan untuk menuju sekolah adiwiyata mandiri 2012, yaitu Be Clean, Be Green dan Be Smart.
Ada empat indikator dalam penilaian Adiwiyata Mandiri 2012, yakni pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan budaya peduli lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif. Lalu, pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah. Nah, sebagai sekolah yang paling besar dan paling tua di wilayah Malang Timur apakah SMPN 1 Tumpang mampu mewujudkan sekolah Adiwiyata pada bulan Januari 2013 mendatang ? Jawabannya ada pada diri kita sendiri2, jika hati kita mau bergerak untuk peduli dengan lingkungan, maka tidak ada yang tidak mungkin. Jika Adiwiyata sudah sudah kita dapatkan itupun tidak hanya atasan saja yang bergerak lalu mendapatkan poin plus, karena semua ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak jadi semua pihak berhak mendapatkan poin plus dari program ini. Mari kita laksanakan apa saja yang menjadi kewajiban kita untuk mewujudkan sekolah kita menjadi sekolah Adiwiyata 2012. (gm corner)   Semoga Sukses !

  






Sukses Nasional, SMP 1 Kejar ASEAN


TARAKAN – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tarakan yang tahun ini berhasil mendapatkan penghargaan Piala Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bertekad akan terus meningkatkan program peduli lingkungan yang ada di sekolah kepada seluruh warga sekolah. Sesuai definisinya, Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Kepala SMP Negeri 1 Tarakan, Wiranto mengatakan, dengan diterimanya penghargaan tertinggi ini, tentunya tantangan buat mereka akan lebih besar lagi. “Setelah menerima penghargaan ini kami tentunya harus berbuat banyak. Tidak hanya sekadar menerima saja, paling tidak kami akan meningkatkan kesadaran para peserta didik untuk peduli terhadap lingkungan,” kata Wiranto kepada Radar Tarakan, belum lama ini.
Karena sudah menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, otomatis SMP Negeri 1 Tarakan harus memiliki Sekolah Binaan Adiwiyata lainnya, agar minimal, bisa seperti SMP 1. “Sehingga akan muncul sekolah-sekolah adiwiyata yang lain. Tidak hanya di tingkat kota dan provinsi, tapi bisa ke tingkat nasional dan mandiri,” katanya.
Untuk SMP Negeri 1 Tarakan sendiri, wacananya akan ikut berjuang untuk menjadi sekolah berbasis lingkungan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu tingkat internasional. Minimal, setelah mendapatkan Adiwiyata Mandiri tahun 2012, pada tahun depan bisa maju ke tingkat ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) berkaitan dengan lingkungan.
Indikatornya tentu akan lebih banyak lagi. Disamping SMP Negeri 1 Tarakan membantu di tingkat kota sebagai pelopor bersama BPLH (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup), sekolah ini juga akan mengandeng dunia usaha. “Rencananya untuk tingkat ASEAN, tapi apa indikatornya kita belum tahu. Namun kita yakin harus bisa maju kesana,” kata Wiranto.
Namun untuk beranjak ke penghargaan tingkat internasional, tentunya SMP Negeri 1 Tarakan harus melakukan kerjasama dengan banyak sekolah, tidak hanya di Indonesia saja tapi juga ke negara lain, misalnya dengan melakukan pertukaran kerjasama di bidang lingkungan melalui sistem online. “Kami belum mencoba yang lain, tapi untuk kerjasama tentang lingkungan kami sudah ada melalui kegiatan CCO (Central Class Online),” katanya.
Intinya, kerjasama yang telah dilakukan berupa pertukaran tentang informasi lingkungan, tinggal pihak sekolah melakukan penawaran kepada beberapa negara lagi. “Kami sudah komunikasi dengan dua negara, yaitu Jerman dan Bangladesh,” pungkasnya.(ddq/ndy)


Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2012


SDN 01 Pauh telah berdiri semenjak tahun 1950. Sekolah ini merupakan sekolah yang pertama kah berdiri di Kurai Tap atas swadaya masyarakat. jadi artinya sekolah ini merupakan sekolah yang tertua di wilayah Kurai Taji dan sekitarnya. Luas tanah ± 2000 m2 SDN 01 Pauh Kurai Taji ini tedetak ditempat yang strategis jalan lintas Padang Pariaman. Berseberangan dengan Kantor Camat Pariaman Selatan, dan berdampingan dengan Kantor UPT Dinas Pendidikan Kecarnatan Pariaman Selatan.
Tanggal 30 September 2009 Sekolah ini sempat hancur akibat goncangan gempa, proses belajar mengajar ditaksanakan secara darurat dalam tenda-tenda bantuan. Berkat donatur dari majalah Femina sekolah ini berdiri kembali yang diserah terimakan pada tanggat 25 April 2010, namun sekolah ini masih pertu pembenahan-pembenah untuk lebih terkondisinya siswa menerima pembelajaran dengan tambahan fasilitas yang mendukung seperti: mushalla, wc siswa, pagar, tanaman hias, pohon pelindung disekitar sekolah dan lain-lainnya.
SDN 01 Pauh sangat diminati oleh kalangan masyarakat, bukan saja karena letaknya yang strategis tapi sekolahnya juga berprestasi. Terbukti dengan kepala sekolah dan guru yang berprestasi. SDN 01 Pauh pemah meraih prestasi sekolah teladan bidang akademik dan teladan lingkungan hidup. Siswanya pun berhasil berkompetisf untuk masuk ke sekolah SBI dengan presentasi yang selalu meningkat. Sampai sekarang siswa SDN 01 Pauh masih terus menuai prestasi melalui berbagai perkmibaan seperti lomba mata petajaran, ohmpiade Matematika, IPA, dan lomba kreatifitas siswa. setiap ada perayaan dan peresmian instansi pemerintah, siswa SDN 01 Pauh juga turut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan seni dan dakwah.
Untuk mewujudkan situasi sekolah yang kondusif sangat perlu diupayakan lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman. Maka diharapkan kepada semua warga sekolah untuk turut serta melaksanakan upaya-upaya penyelamatan dan pelestarian tingkungan hidup, melalui penanarnan pohon pelindung yang dapat memberikan dapak positif bagi lingkungan sekolah. Dengan kondisi seperti ini dapat memberikan kenyaman, kesejukan, dan keindahan sehingga tercipta lingkungan yang asri untuk menunjang kesuksesan meraih prestasi bagi siswa disekolah.
Sekolah berbudaya lingkungan hidup atau dikenal dengan Sekolah Adiwiyata sudah dimulai di SDN 01 Pauh sejak tahun 2010 dan telah berhasil meraih prestasi di tingkat Provinsi. Karena prinsip Sekolah Adiwiyata ini berkelanjutan maka di tahun pelajaran 2011-2012 ini SDN 01 Pauh Kurai Taji ikut berkompetisi pada perlombaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.



SMAN 4 TAKENGON RAIH ADIWIYATA 2012

Sebagaimana disampaikan oleh Kasek SMA Negeri 4, Misbahuddin S.Pd I. MM saat mendapat kunjungan dari PJ Bupati Aceh Tengah Ir Mohd Tanwier MM dan Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah,M Nazar selasa (12/06) siang. sekolah yang berada dibawah pembinaannya, selain dianugrahi sebagai sekolah hijau, pada waktu yang bersamaan SMAN 4 Takengon ini juga menerima penghargaan sebagai Kepala Sekolah berprestasi “Education Award dari International Human Resources Develoment Program (EHRDP).

Kepada PJ Bupati Mohd Tanwier dan Wakil Ketua DPRK M.Nazar, dirinya, menyampaikan beberapa keriteria yang menjadi fokus penilaian pihak Kementerian Pendidikan Nasional dan Lingkungan Hidup seperti,kebersihan dan kerapian lingkungan sekolah dan kurikulum masing-masing mata pelajaran yang berintegrasi dengan lingkungan hidup serta adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan sejumlah dinas terkait seperti Dinas Kebersihan, Pertamanan dan LH, Dinas Kesehatan dan Dinas Kehutanan dan PerkEunan Aceh Tengah, imbunya.

Menyangkut dengan penghargaan dari IHRDP, Misbahuddin menyebutkan ada delapan kriteria yang menjadi penilaian kedelapan keriteria itu antara lain dapat menjadi contoh teladan baik dilingkungan yang dipimpinnya maupun dalam keluarga dan masyarakat, mampu berprestasi dan berdampak Nasional, memiliki etos kerja tinggi mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM khuususnya dibidang Pendidikan, mampu memberikan motivasi dan kemampuan masyarakat untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai budaya yang luhur dan bermartabat. Point penting utama yang diberikan penilaian adalah memiliki visi dan misi khusus dalam mengembangkan SDM yang maju.

“Atas perolehan dua penghargaan ini Misbahuddin menyatakan bahwa itu semua tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara Kepala Sekolah, Dewan Guru dan tenaga admnistrasi yang bertugas dilingkungan sekolah tersebut. Diakui Misbahuddin pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kwalitas hasil jebolan SMA bertaraf Internasional itu. Dan sebagai program tambahan kurikulum pihak sekolah menambah dua jam pelajaran agama, serta mewajibkan para anak didik untuk berpakaian Islami.

PJ. Bupati Aceh Tengah Ir Mohd Tanwier memberikan apresiasi atas perolehan kedua penghargaan itu .Tanwier berharap kedepan apa kiat –kiat yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut hendaknya dapat diaplikasikan juga oleh sekolah-sekolah yang lain, sehingga dapat mendongkrak nama Aceh Tengah di bidang pendidikan tandasnya.

Tanwier mengakui masih adanya sarana penunjang kesekolah tersebut yakni jalan menuju sekolah tersebut yang masih perlu mendapat perhatian oleh karena itu pihak eksekutif maupun legislatip akan berupaya untuk membantu , agar jaln menuju kesekolah ini lebar dan represenatif, tukasnya.

Sementara itu wakil ketua DPRK Aceh Tengah M Nazar memberikan apresiasi atas penghargaan yang diproleh SMA negeri 4 Takengon, ,seraya menyampaikan agar pihak sekolah tidaklah terus berpuas diri namu teruslah berusaha untuk mengejar prestasi yang tentunya bukan hanya mengangkat sekolah ini tetapi mampu mengharumkan nama daerah Aceh Tengah, ke tingkat Nasionla bahkan Internasional sekalipun..

Dalam kesempatan silaturrahmi dan ucapan selamat kepada Kasek dan JJaran SMA ne 4 Takengon ini, selain PJ.Bupati Mohd Tanwier, dan wakil ketua DPRK Aceh Tengah M. Nazar, hadir juga Kabag Humas Pemkab Aceh Tengah Drs Windi Darsa MM

0 komentar:

Posting Komentar