Pengertian
dan Tujuan Program Adiwiyata
Program
Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam
rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga
sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta
menghindari dampak lingkingan yang negatif. Dalam pelaksanaannya Kementrian
Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholder, menggulirkan
Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah.
Kata
ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta “ADI” dan “WIYATA”. “ADI” mempunyai
makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna. WIYATA mempunyai makna :
tempat dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan
sosial. Jadi, ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna : Tempat yang baik dan
ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta
etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup
kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Menumbuhkan
budaya peduli lingkungan perlu dilakukan sejak dini, tak terkecuali di
sekolah-sekolah tingkat dasar. Berangkat dari kenyataan inilah, sejak dua tahun
belakangan Kementerian Lingkungan Hidup menggulirkan program Adiwiyata. Tak
lain, program lingkungan yang ditujukan untuk mendorong terciptanya pengetahuan
dan kesadaran warga sekolah untuk melestarikan lingkungan.
SMPN
1 Tumpang Menuju Sekolah Adiwiyata
Sudah
seharusnya sekolah dijadikan motor penggerak untuk menumbuhkan pendidikan berb asis
lingkungan. Tentunya metode-metode pengajarannya disesuaikan dengan sistem yang
sudah ada di sekolah, jelas Kepala Sekolah SMPN 1 Tumpang usai membuka
sosialisasi dan pembinaan program Adiwiyata tahun 2012 pada pertemuan di ruang
guru beberapa hari lalu. Untuk tahun ini, SMPN 1 Tumpang sudah diajukan ke
pusat untuk mengikuti perlombaan kegiatan satu ini. Sebagai salah satu program
kompetisi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan tingkat nasional ini, salah
satu tujuan Adiwiyata tak lain untuk mengurangi dampak negatif efek kerusakan
lingkungan di masa mendatang.
Terpilihnya
SMPN 1 Tumpang menuju sekolah Adiwiyata Mandiri 2012 tak lepas dari komitmen
sekolah untuk mengimplementasi kepedulian dan budaya lingkungan di sekolahnya.
Memang secara fisik tak ada yang beda ditemukan di sekolah tersebut, tapi bila
ditelusuri ke dalam ternyata ada yang menarik ditemukan. Saat ini siswa SMPN 1
Tumpang kurang mampu mendaur ulang limbah-limbah plastik seperti
bungkus-bungkus permen, gelas bekas minuman, dan lainnya. Limbah itu dibiarkan
lalu berakhir di tempat pembuangan akhir lalu dibakar, tentu saja sedikit
banyak asap yang keluar dari pembakaran sampah tersebut mengganggu aktivitas di
sekitarnya. Maka tugas sekolah kedepan adalah menumbuhkan kreativitas siswa
untuk menjadikan limbah2 yang ada didaur ulang menjadi bermanfaat. Kesadaran
siswa juga masih kurang dalam hal membuang sampah, kepedulian terhadap tanaman
disekitarnya belum pernah tersentuh oleh siswa sepenuhnya. Kesadaran Bapak Ibu
guru juga menjadi perhatian Bapak Kepala Sekolah, dimana masih ada beberapa
Bapak guru yang merokok di sembarang tempat. Kedepan akan diberikan ruangan
khusus (smooking area) dan juga sudah terpasang slogan2 dilarang merokok di
area pendidikan SMPN 1 Tumpang. Dan ada 3 B yang menjadi semboyan untuk menuju
sekolah adiwiyata mandiri 2012, yaitu Be Clean, Be Green dan Be Smart.
Ada
empat indikator dalam penilaian Adiwiyata Mandiri 2012, yakni pengembangan
kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan budaya peduli
lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis
partisipatif. Lalu, pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah. Nah,
sebagai sekolah yang paling besar dan paling tua di wilayah Malang Timur apakah
SMPN 1 Tumpang mampu mewujudkan sekolah Adiwiyata pada bulan Januari 2013
mendatang ? Jawabannya ada pada diri kita sendiri2, jika hati kita mau bergerak
untuk peduli dengan lingkungan, maka tidak ada yang tidak mungkin. Jika
Adiwiyata sudah sudah kita dapatkan itupun tidak hanya atasan saja yang
bergerak lalu mendapatkan poin plus, karena semua ini tidak lepas dari
kerjasama berbagai pihak jadi semua pihak berhak mendapatkan poin plus dari
program ini. Mari kita laksanakan apa saja yang menjadi kewajiban kita untuk
mewujudkan sekolah kita menjadi sekolah Adiwiyata 2012. (gm corner) Semoga Sukses !
Sukses Nasional, SMP 1 Kejar ASEAN
TARAKAN – Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tarakan yang tahun ini berhasil mendapatkan
penghargaan Piala Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
bertekad akan terus meningkatkan program peduli lingkungan yang ada di sekolah
kepada seluruh warga sekolah. Sesuai definisinya, Adiwiyata adalah salah satu
program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya
pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan
hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah
menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Kepala SMP Negeri 1
Tarakan, Wiranto mengatakan, dengan diterimanya penghargaan tertinggi ini,
tentunya tantangan buat mereka akan lebih besar lagi. “Setelah menerima
penghargaan ini kami tentunya harus berbuat banyak. Tidak hanya sekadar
menerima saja, paling tidak kami akan meningkatkan kesadaran para peserta didik
untuk peduli terhadap lingkungan,” kata Wiranto kepada Radar Tarakan, belum lama
ini.
Karena sudah menjadi
Sekolah Adiwiyata Mandiri, otomatis SMP Negeri 1 Tarakan harus memiliki Sekolah
Binaan Adiwiyata lainnya, agar minimal, bisa seperti SMP 1. “Sehingga akan
muncul sekolah-sekolah adiwiyata yang lain. Tidak hanya di tingkat kota dan
provinsi, tapi bisa ke tingkat nasional dan mandiri,” katanya.
Untuk SMP Negeri 1
Tarakan sendiri, wacananya akan ikut berjuang untuk menjadi sekolah berbasis
lingkungan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu tingkat internasional. Minimal,
setelah mendapatkan Adiwiyata Mandiri tahun 2012, pada tahun depan bisa maju ke
tingkat ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) berkaitan dengan
lingkungan.
Indikatornya tentu
akan lebih banyak lagi. Disamping SMP Negeri 1 Tarakan membantu di tingkat kota
sebagai pelopor bersama BPLH (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup), sekolah ini
juga akan mengandeng dunia usaha. “Rencananya untuk tingkat ASEAN, tapi apa
indikatornya kita belum tahu. Namun kita yakin harus bisa maju kesana,” kata
Wiranto.
Namun untuk beranjak
ke penghargaan tingkat internasional, tentunya SMP Negeri 1 Tarakan harus
melakukan kerjasama dengan banyak sekolah, tidak hanya di Indonesia saja tapi
juga ke negara lain, misalnya dengan melakukan pertukaran kerjasama di bidang
lingkungan melalui sistem online. “Kami belum mencoba yang lain, tapi untuk
kerjasama tentang lingkungan kami sudah ada melalui kegiatan CCO (Central Class
Online),” katanya.
Intinya, kerjasama
yang telah dilakukan berupa pertukaran tentang informasi lingkungan, tinggal
pihak sekolah melakukan penawaran kepada beberapa negara lagi. “Kami sudah
komunikasi dengan dua negara, yaitu Jerman dan Bangladesh,” pungkasnya.(ddq/ndy)
Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2012
SDN
01 Pauh telah berdiri semenjak tahun 1950. Sekolah ini merupakan sekolah yang
pertama kah berdiri di Kurai Tap atas swadaya masyarakat. jadi artinya sekolah
ini merupakan sekolah yang tertua di wilayah Kurai Taji dan sekitarnya. Luas
tanah ± 2000 m2 SDN 01 Pauh Kurai Taji ini tedetak ditempat yang strategis
jalan lintas Padang Pariaman. Berseberangan dengan Kantor Camat Pariaman
Selatan, dan berdampingan dengan Kantor UPT Dinas Pendidikan Kecarnatan
Pariaman Selatan.
Tanggal
30 September 2009 Sekolah ini sempat hancur akibat goncangan gempa, proses
belajar mengajar ditaksanakan secara darurat dalam tenda-tenda bantuan. Berkat
donatur dari majalah Femina sekolah ini berdiri kembali yang diserah terimakan
pada tanggat 25 April 2010, namun sekolah ini masih pertu pembenahan-pembenah
untuk lebih terkondisinya siswa menerima pembelajaran dengan tambahan fasilitas
yang mendukung seperti: mushalla, wc siswa, pagar, tanaman hias, pohon
pelindung disekitar sekolah dan lain-lainnya.
SDN
01 Pauh sangat diminati oleh kalangan masyarakat, bukan saja karena letaknya
yang strategis tapi sekolahnya juga berprestasi. Terbukti dengan kepala sekolah
dan guru yang berprestasi. SDN 01 Pauh pemah meraih prestasi sekolah teladan
bidang akademik dan teladan lingkungan hidup. Siswanya pun berhasil
berkompetisf untuk masuk ke sekolah SBI dengan presentasi yang selalu
meningkat. Sampai sekarang siswa SDN 01 Pauh masih terus menuai prestasi
melalui berbagai perkmibaan seperti lomba mata petajaran, ohmpiade Matematika,
IPA, dan lomba kreatifitas siswa. setiap ada perayaan dan peresmian instansi
pemerintah, siswa SDN 01 Pauh juga turut berpartisipasi aktif dalam berbagai
kegiatan seni dan dakwah.
Untuk
mewujudkan situasi sekolah yang kondusif sangat perlu diupayakan lingkungan
sekolah yang bersih, rindang dan nyaman. Maka diharapkan kepada semua warga
sekolah untuk turut serta melaksanakan upaya-upaya penyelamatan dan pelestarian
tingkungan hidup, melalui penanarnan pohon pelindung yang dapat memberikan
dapak positif bagi lingkungan sekolah. Dengan kondisi seperti ini dapat memberikan
kenyaman, kesejukan, dan keindahan sehingga tercipta lingkungan yang asri untuk
menunjang kesuksesan meraih prestasi bagi siswa disekolah.
Sekolah
berbudaya lingkungan hidup atau dikenal dengan Sekolah Adiwiyata sudah dimulai
di SDN 01 Pauh sejak tahun 2010 dan telah berhasil meraih prestasi di tingkat
Provinsi. Karena prinsip Sekolah Adiwiyata ini berkelanjutan maka di tahun
pelajaran 2011-2012 ini SDN 01 Pauh Kurai Taji ikut berkompetisi pada
perlombaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.
SMAN 4 TAKENGON RAIH
ADIWIYATA 2012
Sebagaimana disampaikan oleh Kasek SMA Negeri 4, Misbahuddin
S.Pd I. MM saat mendapat kunjungan dari PJ Bupati Aceh Tengah Ir Mohd Tanwier
MM dan Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah,M Nazar selasa (12/06) siang. sekolah yang
berada dibawah pembinaannya, selain dianugrahi sebagai sekolah hijau, pada
waktu yang bersamaan SMAN 4 Takengon ini juga menerima penghargaan sebagai
Kepala Sekolah berprestasi “Education Award dari International Human Resources
Develoment Program (EHRDP).
Kepada PJ Bupati Mohd Tanwier dan Wakil Ketua DPRK M.Nazar, dirinya, menyampaikan beberapa keriteria yang menjadi fokus penilaian pihak Kementerian Pendidikan Nasional dan Lingkungan Hidup seperti,kebersihan dan kerapian lingkungan sekolah dan kurikulum masing-masing mata pelajaran yang berintegrasi dengan lingkungan hidup serta adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan sejumlah dinas terkait seperti Dinas Kebersihan, Pertamanan dan LH, Dinas Kesehatan dan Dinas Kehutanan dan PerkEunan Aceh Tengah, imbunya.
Menyangkut dengan penghargaan dari IHRDP, Misbahuddin menyebutkan ada delapan kriteria yang menjadi penilaian kedelapan keriteria itu antara lain dapat menjadi contoh teladan baik dilingkungan yang dipimpinnya maupun dalam keluarga dan masyarakat, mampu berprestasi dan berdampak Nasional, memiliki etos kerja tinggi mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM khuususnya dibidang Pendidikan, mampu memberikan motivasi dan kemampuan masyarakat untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai budaya yang luhur dan bermartabat. Point penting utama yang diberikan penilaian adalah memiliki visi dan misi khusus dalam mengembangkan SDM yang maju.
“Atas perolehan dua penghargaan ini Misbahuddin menyatakan bahwa itu semua tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara Kepala Sekolah, Dewan Guru dan tenaga admnistrasi yang bertugas dilingkungan sekolah tersebut. Diakui Misbahuddin pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kwalitas hasil jebolan SMA bertaraf Internasional itu. Dan sebagai program tambahan kurikulum pihak sekolah menambah dua jam pelajaran agama, serta mewajibkan para anak didik untuk berpakaian Islami.
PJ. Bupati Aceh Tengah Ir Mohd Tanwier memberikan apresiasi atas perolehan kedua penghargaan itu .Tanwier berharap kedepan apa kiat –kiat yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut hendaknya dapat diaplikasikan juga oleh sekolah-sekolah yang lain, sehingga dapat mendongkrak nama Aceh Tengah di bidang pendidikan tandasnya.
Tanwier mengakui masih adanya sarana penunjang kesekolah tersebut yakni jalan menuju sekolah tersebut yang masih perlu mendapat perhatian oleh karena itu pihak eksekutif maupun legislatip akan berupaya untuk membantu , agar jaln menuju kesekolah ini lebar dan represenatif, tukasnya.
Sementara itu wakil ketua DPRK Aceh Tengah M Nazar memberikan apresiasi atas penghargaan yang diproleh SMA negeri 4 Takengon, ,seraya menyampaikan agar pihak sekolah tidaklah terus berpuas diri namu teruslah berusaha untuk mengejar prestasi yang tentunya bukan hanya mengangkat sekolah ini tetapi mampu mengharumkan nama daerah Aceh Tengah, ke tingkat Nasionla bahkan Internasional sekalipun..
Dalam kesempatan silaturrahmi dan ucapan selamat kepada Kasek dan JJaran SMA ne 4 Takengon ini, selain PJ.Bupati Mohd Tanwier, dan wakil ketua DPRK Aceh Tengah M. Nazar, hadir juga Kabag Humas Pemkab Aceh Tengah Drs Windi Darsa MM
Kepada PJ Bupati Mohd Tanwier dan Wakil Ketua DPRK M.Nazar, dirinya, menyampaikan beberapa keriteria yang menjadi fokus penilaian pihak Kementerian Pendidikan Nasional dan Lingkungan Hidup seperti,kebersihan dan kerapian lingkungan sekolah dan kurikulum masing-masing mata pelajaran yang berintegrasi dengan lingkungan hidup serta adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan sejumlah dinas terkait seperti Dinas Kebersihan, Pertamanan dan LH, Dinas Kesehatan dan Dinas Kehutanan dan PerkEunan Aceh Tengah, imbunya.
Menyangkut dengan penghargaan dari IHRDP, Misbahuddin menyebutkan ada delapan kriteria yang menjadi penilaian kedelapan keriteria itu antara lain dapat menjadi contoh teladan baik dilingkungan yang dipimpinnya maupun dalam keluarga dan masyarakat, mampu berprestasi dan berdampak Nasional, memiliki etos kerja tinggi mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM khuususnya dibidang Pendidikan, mampu memberikan motivasi dan kemampuan masyarakat untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai budaya yang luhur dan bermartabat. Point penting utama yang diberikan penilaian adalah memiliki visi dan misi khusus dalam mengembangkan SDM yang maju.
“Atas perolehan dua penghargaan ini Misbahuddin menyatakan bahwa itu semua tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara Kepala Sekolah, Dewan Guru dan tenaga admnistrasi yang bertugas dilingkungan sekolah tersebut. Diakui Misbahuddin pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kwalitas hasil jebolan SMA bertaraf Internasional itu. Dan sebagai program tambahan kurikulum pihak sekolah menambah dua jam pelajaran agama, serta mewajibkan para anak didik untuk berpakaian Islami.
PJ. Bupati Aceh Tengah Ir Mohd Tanwier memberikan apresiasi atas perolehan kedua penghargaan itu .Tanwier berharap kedepan apa kiat –kiat yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut hendaknya dapat diaplikasikan juga oleh sekolah-sekolah yang lain, sehingga dapat mendongkrak nama Aceh Tengah di bidang pendidikan tandasnya.
Tanwier mengakui masih adanya sarana penunjang kesekolah tersebut yakni jalan menuju sekolah tersebut yang masih perlu mendapat perhatian oleh karena itu pihak eksekutif maupun legislatip akan berupaya untuk membantu , agar jaln menuju kesekolah ini lebar dan represenatif, tukasnya.
Sementara itu wakil ketua DPRK Aceh Tengah M Nazar memberikan apresiasi atas penghargaan yang diproleh SMA negeri 4 Takengon, ,seraya menyampaikan agar pihak sekolah tidaklah terus berpuas diri namu teruslah berusaha untuk mengejar prestasi yang tentunya bukan hanya mengangkat sekolah ini tetapi mampu mengharumkan nama daerah Aceh Tengah, ke tingkat Nasionla bahkan Internasional sekalipun..
Dalam kesempatan silaturrahmi dan ucapan selamat kepada Kasek dan JJaran SMA ne 4 Takengon ini, selain PJ.Bupati Mohd Tanwier, dan wakil ketua DPRK Aceh Tengah M. Nazar, hadir juga Kabag Humas Pemkab Aceh Tengah Drs Windi Darsa MM